Sekretaris Ahn sebelumnya membiarkan Do Hyun dan Ri Jin berdua di dalam kantor, Tapi karena Do Hyun harus segera kembali bekerja, sekretaris Ahn pun kambali masuk ke ruangan. Dia terkejut saat melihat Do Hyun dan Ri Jin sedang pelukan. Dia mengingatkan Do Hyun kalau sekarang dia sudah menjadi pimpinan rapat umum pemegang saham bukan wakil direktur lagi, jadi tidak boleh bermain-main lagi. Mendengar itu, Do HYun membantah kalau selama ini dia tak pernah main-mian. Sekretaris Ahn lalu menyuruh Ri Jin menunggu di rumah karena dia sekarang hanya akan menjadi dokter pribadi DO Hyun saja bukan menjadi sekretarisnya lagi.
Saat berjalan keluar, Ri Jin berpapasan dengan Ki Joon yang kemudian mengajaknya bicara. Ki Joon meminta Ri JIn berada di pihaknya untuk merebut group Seung Jin. Tentu saja Ri Jin menolak, dengan beralasan kalau dia benci memihak.
Do Hyun menemui Alex di tempat persembunyiannya. Do Hyun berkata pada Alex kalau dia tidak akan memberikan uang sepeserpiun pada Alex, karena dia merasa bersalah selama ini terus memberi uang pada Alex setiap dia butuh, toh uangnya hanya mengakibatkan dia berada di jalan tidak benar, karena Alex menghabiskannya hanya untuk narkoba, minum dan judi. Alex adalah teman Do Hyun, karena merasa dia sudah menjadi teman dekatnya, jadi dulu Do Hyun menceritakan tentang penyakitnya, eh taunya Alex malah menyalahgunakan informasi itu, dia mengancam akan menyebarkan berita tentang penyakitnya itu, kalau Do hyun tidak mau memberikan uang.
Walaupun mengatakan tak mau memberikan apa2, Do Hyun tetap menyuruh Sekretaris Ahn untuk mengurus semua keperluan Alex. Bahkan Do Hyun juga sudah membayar semua hutang2 Alex.
Sekretaris Choi akhirnya menemukan loker dari kunci yang Alex berikan, namun sayang isinya sudah tidak ada. Isinya sudah di ambil oleh Sekretaris Ahn. Isi loker itu adalah kaset film tentang kepribadian ganda.
Do Hyun dan Sekretaris Ahn menemui seorang pria yang mengatakan kalau kecelakaan yang menimpa kakek Do HYun dan ibu Ri JIn bukanlah kecelakaan yang wajar. Pria itu menceritakan kalau di hari keberangkatan mereka berdua ke bandara, tiba2 sopir pribadi Gun Ho tiba2 sakit dan kemudian di gantikan oleh sopir baru. Dan hal yang mencurigakan lainnya adalah lokasi kecelakaan bukanlah jalan menuju ke bandara melainkan suatu tempat di pinggir kota. Menurut pria itu ada banyak hal yang mencurigakan namun penyelidikan kasus itu langsung ditutup dengan mengatakan kalau itu hanya kecelakaan sederhana.
Di dalam perjalanan pulang, Sekretaris Ahn meminta Do Hyun untuk tidak terlalu percaya pada apa yang pria itu katakan, karena belum tentu 100 % benar.
Nyonya Shin menemui Joon Pyo dan meminta maaf karena sudah menyeret2 namanya untuk mengembalikan Do HYun ke perusahaan, Dia kemudian meminta Joon Pyo untuk cepat sadar, jika dia merasa apa yang terjadi padanya tidak adil.
Do Hyun menemui Presdir Seo dan menanyakan tentang kecelakaan itu. Dia bertanya apa Presdir Seo adalah orang dibalik kecelakaan itu. Presdir Seo menjawab kalau dari dulu sudah tersebar rumor tentang dia yang cemburu pada Seo Yeon. Namun dia tidak pernah melakukan apa yang Do Hyun tuduhkan padanya.
Tak lama kemudian Chae Yeon masuk dan Presdir Seo pun meninggalkan mereka berdua. Chae Yeon terang2an berkata kalau dia ingin memiliki Do Hyun walau sekarang Do Hyun tak menyukainya lagi. Kehabisan akal, Do HYun pun memberitahu Chae Yeon tentang penyakitnya dan setelah mendengar semua itu CHae Yeon keluar dengan wajah yang sangat shock dan langkah gontai.
Do Hyun terlihat kecewa dengan respon Chae Yeon, bukan karena dia masih mencintainya tapi karena dia menyadari kalau semua orang beranggapan dia seperti monster. Untuk menghibur dirinya, diapun menelpon Ri Jin dan meminta Ri Jin mengatakan kalau dia menyukai Do Hyun. Ri Jin pun mengatakannya dengan ceria. Di sisi lain, Ki Joon juga sudah mengetahui kalau Do Hyun mengidap penyakit D.I.D, dia mengetahui melalui faks dari perusahaan BACK di Amerika.
Ri Jin kembali ke rumah Do Hyun dengan diantar oleh Ri On. Saat melihat Ri On, Do HYun pun mengajaknya minum bersama. Do Hyun meminta maaf karena tidak bisa memenuhi janjinya pada Ri On untuk menjauhi Ri Jin. Ri ON sepertinya tidak mempermasalahkannya sekarang, karena semua itu memang yang diinginkan Ri JIn. Pada Do Hyun, Ri On mengaku kalau dia hanya akan menjadi "Oppa" yang terbaik untuk Ri JIn.
Keesokanharinya Ri Jin dan Do Hyun menemui dr Seok. Dia merasa senang karena akhirnya Do Hyun dan Ri Jin bisa bersama setelah mereka mengingat masa lalu mereka.
Di rumah Ri Jin dan Do Hyun melakukan konsultasi bersama. Ri Jin berpendapat kalau mereka berdua tidak bisa menyingkirkan semua kepribadian Do Hyun yang lainnya dengan paksaan karena kepribadian itu dan Do Hyun adalah orang yang sama. Jadi yang harus mereka lakukan adalah mengakui semua kepribadian itu dan saling menerima satu sama lain.
“Lalu, kita mulai dari mana Dokter?” tanya Do Hyun dan Ri Jin menjawab kalau mereka mulai dengan mencocokkan kenangan yang hancur mereka bersama-sama, merekapun memulainya dengan kenangan yang indah.
Ri Jin mengingat saat dia ulang tahun dan saat itu ibunya sudah meninggal, jadi diapun tidak bersemangat merayakan ulang tahunnya. Namun berkat Do Hyun, Ri Jin bisa tersenyum dan bahagia. Dia senang karena Do Hyun menyalakan kembang api untuknya. Mendengar itu Do Hyun lega karena dia bisa membuat Ri Jin senang.
Kalau untuk Do Hyun, kenangan yang terindah adalah saat dia awal-awal masuk rumah keluarga Seung Jin. Saat itu dia sangat takut pada kakeknya yang tidak menyukainya. Tepat di hari itu juga Do Hyun baru saja dimarahi karena tidak bisa mengingat tabel perkalian. Namun karena Ri Jin yang sangat baik padanya dan mengajaknya bermain rumah-rumahan, Do Hyun pun bisa melupakan kesedihannya. Pada saat bermain rumah2an itu Ri Jin memperkenalkan nama boneka beruangnya itu yang tak lain bernama Nana. Nana adalah boneka pemberian dari ayah kandung Ri Jin. Karena tekanan yang Do Hyun rasakan di rumah itu, selalu saja membuat Do Hyun ingin kabur. Berkat Ri Jin kecil-lah Do Hyun bertahan. Mendengar itu, Ri Jin pun bersyukur karena dirinya tidak hanya membuat Do Hyun punya memori buruk dimasa lalu. Tapi juga ada memori bahagia dan indahnya.
Setelah mengingat masa kanak-kanaknya, Do Hyun mengajak Ri Jin melakukan hal-hal yang biasa mereka lakukan bersama saat kecil. Merekapun kemudian pergi ke taman bermain dan bermain salah satu wahana yang ada di sana. Saat mereka bermain wahana itu, mereka melihat bayangan mereka saat kecil berada di depan mereka. Bayangan kecil mereka melambaikan tangannya pada mereka dan merekapun membalasnya dengan mata berkaca-kaca. Ketika bayangan itu menghilang, mereka pun terlihat sedih.
Setelah bermain, mereka pergi ke sebuah toko karena Ri Jin ingin membeli sesuatu sebagai hadiah untuk semua kepribadian Do Hyun. Untuk Nana, Ri Jin membelikan boneka beruang besar. Untuk Ferry Park, Ri Jin membelikan alat pancing, bir dan miniatur kapal pesiar yang diberi nama Ferry Park. Untuk Yo Sub, Ri Na membelikan pena dan diary karena sebelumnya Yo Sub bilang kalau dia ingin menulis puisi. Untuk Yo Na, Ri Jin membeli bando pita yang lucu. Saat akan membelikan sesuatu untuk Se Gi, Ri Jin kebingungan.
Mereka berdua lalu pergi ke kereta mainan tempat dimana Se Gi pernah mengajak Ri Jin. Melihat kereta itu, Ri Jin teringat saat Se Gi marah dan saat itu Ri Jin bergumam kalau kepribadian juga bisa marah. Mendengar ucapan itu Se Gi langsung menatap Ri Jin dengan tajam. Ri Jin akhirnya ingat kalau tujuan Se Gi mengajaknya ke tempat itu adalah untuk memperlihatkan kembang api.
Ri Jin berkata kalau menurutnya, alasan Se Gi membakar gudang itu adalah karena dia yang selama ini menahan rasa sakit, jadi membakar adalah pelampiasannya untuk mengakhiri semuanya. Do Hyun menambahkan kalau rasa sakit Se Gi pada Joon Pyo juga sangat besar, jadi kalau kemarahan itu tidak dikeluarkan, dia takkan pernah menghilang.
Saat Ri Jin bertanya Joon Pyo itu adalah orang seperti apa, Do Hyun menjawab kalau ayahnya itu adalah pria yang perhatian dan baik hati. Ketika Do Hyun menceritakan tentangnya, kitapun langsung diperlihatkan pada Joon Pyo, dimana tangannya mulai bergerak. Do Hyun juga menceritakan pada Ri Jin kalau nama Ferry Park adalah nama kapal yang ingin dia berikan pada ayahnya. Jadi Do Hyun menyimpulkan kalau kepribadian Ferry Park lahir karena rasa rindunya pada Joon Pyo yang baik dan pengertian, sedangkan Se Gi lahir karena rasa marahnya pada Joon Pyo yang suka menyiksa Ri Jin kecil.
“Sekarang, apa yang lebih kuat? Benci? Atau benci?” tanya Ri Jin. Bukannya menjawab Do Hyun malah balik bertanya kenapa Ri Jin terlihat tenang sekali, apa Ri Jin akan membenci Joon Pyo selama-lamanya. Ri Jin menjawab kalau dia sendiri tak yakin, hanya saja saat melihat foto Joon Pyo untuk pertama kalinya dia pun mengingat masa lalunya. Saat itu Ri Jin merasa sangat ketakutan dan tak bisa mengendalikan tubuhnya. Namun saat da melihat foto Joon Pyo yang terbaring koma, Ri Jin jadi bertanya2 apakah orang itu yang dulunya menyiksa dia. Ri Jin mengaku kalau dia merasa kosong.
Do Hyun berkata kalau masih merasa Ri Jin terluka dan terus membencinya, maka Se Gi akan menemuinya kapanpun dan mencekik lehernya. Ri Jin langsung membantah bukan itu yang dia mau. Do Hyun memotong dan berkata kalau Ri Jin masih merasa tak aman atau takut di lukai oleh ayahnya maka masih ada kemungkinan Se Gi akan melakukan itu.
“Lalu... pada akhirnya, agar kita bisa bahagia... kita harus memaafkan pelakunya.” Ucap Ri Jin dan Do Hyun mengangguk mengiyakan. “memaafkan pelakunya.”
Kita diperlihatkan lagi pada Joon Pyo yang mulai menggerakkan jarinya lagi, sepertinya karena Ri Jin sudah memaafkannya, Joon Pyo perlahan mulai sadar.
Ferry Park muncul dan dia sangat senang mendapatkan hadiah dari Ri Jin. Karena merasa dia adalah kepribadian yang paling tua, jadi dia ingin mencontohkan pada kepribadian lain kalau sudah waktunya mereka pergi dari kehidupan Do Hyun.
Sebelum dia pergi, Ferry Park berpesan pada Ri Jin untuk menjaga anaknya ( kupikir yang dimaksud adalah Do Hyun ) karena baginya hanya Ri Jin lah orang yang bisa dipercaya. Dia juga menyuruh Ri Jin untuk hidup dengan memikirkan hal2 yang baik saja dan menganggap masa lalu bukan hal yang penting, karena hidup hanya sekali.
“Sehat selalu.”
“Ferry Park.” Panggil Ri Jin terharu.
Ferry Park hendak minum satu gelas bir lagi, namun sayang kepalanya keburu pusing dan diapun menghilang. Ri Jin menangis berpisah dengan Ferry Park.
Di dunianya, Ferry Park sudah menggendong alat pancingannya, dia kemudian membuka sebuah pintu dan disana dia melihat sebuah kapal pesiar dengan nama Ferry Park. Dia terlihat bahagia dan kita diperlihatkan kembali pada Do Hyun kecil yang berjanji pada Joon Pyo akan membelikan kapal untuknya. Saking senangnya, Ferry Park memberi hormat pada kapal pesiar itu. Dia juga sampai menitikkan air mata harunya.
Do Hyun bangun dan melihat pakaian yang ia kenakan, dia pun bisa menebak kalau Ferry Park yang baru saja menempati tubuhnya. Masih dengan mata yang berlinang, Ri Jin memberitahu Do Hyun kalau Ferry Park sudah pergi.
“Ferry Park menyuruhku menyampaikan pesannya padamu. Agar kau hidup bebas, dia menyuruhku menyampaikannya. Kau juga tahu apa artinya kebebasan.” Ucap Ri Jin.
Mendengar kata kebebasan, Do Hyun pun teringat kembali pada obrolannya dengan sang ayah tetang hidup bebas. Saat itu Joon Pyo menjawab kalau hidup bebas menurutnya adalah hidup yang tidak berdasarkan dengan keinginan orang lain. Hidup sesuai kehendak sendiri. Hidup dengan melakukan apa yang kita inginkan dan tidak akan di marahi meskipun dengan cara yang kita pilih sendiri.
Mengingat itu membuat Do Hyun menangis. Melihat Do Hyun menangis, Ri Jin pun mendekatinya dan memeluknya.
Nyonya Shin melihat Presdir Seo sedang minum bir sendiri dan diapun menghampirinya dan ikut minum. Nyonya Shin mengaku kalau dia tidak bisa tidur, walaupun dia sudah makan obat tidur. Dia menjadi seperti itu semenjak dia mengetahui penyakit yang Do Hyun derita.
“Karena aku begini, aku mulai memikirkan hal2 yang tidak pernah kupikirkan sebelumnya. Ibu juga, pasti mengalami kesulitan selama ini. Betapa terlukanya hati ibu melihat anak ibu terbaring di rumah sakit.” Ucap Nyonya Shin.
“Kau juga sudah tua jadi memikirkan hal2 yang tidak berguna.” Potong Presdir Seo.
“Apapun anggapan ibu padaku, bukankah menurut ibu tempat ini sudah tidak cocok untuk keluarga Cha.”
“Omong kosong apa lagi sekarang.” Ucap Presdir Seo tak senang.
“Dalam keluarga Cha sudah tidak ada Cha lagi. Sebaliknya, malah Seo dan Shin yang menjaga rumah ini. Itu maksudku. Min Seo Yeon, ini soal anaknya Min Seo Yeon, Do Hyun.... sudah bertemu dengannya.” Ucap Nyonya Shin dan Presdir Seo shock mendengarnya.
Kita kemudian beralih pada Ri Jin yang sedang nyenyak tidur. Tiba2 seseorang masuk dan hanya menampakkan bayangan tangannya saja di wajah Ri Jin. Keesokanharinya, Ri Jin dan Do Hyun terkejut saat melihat tanda yang di tulis di kamar Ri Jin. Setelah sekretaris Ahn memeriksa CCTV, dipastikan tidak ada orang lain yang masuk ke dalam rumah, jadi dia menebak kalau Do Hyun lah yang menulisnya.
Mereka bertiga kemudian secara kompak berkata, “mungkinkah... kepribadian baru muncul?”
Ternyata tanda yang di tulis oleh kepribadian baru itu adalah tanda X. Yo... kita sebut saja dia dengan Mr. X... mau tahu siapa mr X... tunggu di sinopsis selanjutnya.
Sinopsis Kill Me Heal Me ep 20
1 komentar:
sedih lohat om ferry park hilang dari tubuh do hyun ;(
Balas